Cahaya Hati I-3

Farrel sudah menguap mendengar cerita Erick tentang kisahnya bersama pacar terakhirnya. Erick langsung mendelik padanya. “Tega banget lu. Cerita seru begini malah nguap!” “Ah, si bos mah sudah ada Mira yang seksi.”, tukas Denis sambil menelan ludah dengan mata menerawang nakal. Entah apa yang sedang dibayangkan si idiot satu ini. “Ya kan, Bos? Aduh!” Denis

Cahaya Hati I-2

Begitu bel istirahat berbunyi dan Bu Sisca keluar setelah sebelumnya memberikan mereka pekerjaan rumah, bagaikan kawanan sapi menemukan rumput, anak-anak kelas II-1 langsung berhamburan keluar kelas. Lita pun merasakan keheranan kedua, di sekolahnya yang dulu, bila ada anak baru, anak-anak sekelas pasti akan segera mengerubunginya seperti semut dan mulai memperkenalkan diri serta bertanya macam-macam. Apalagi

Cahaya Hati I-1

Bandung, Februari 2000 Dentang jam sejumlah tujuh kali baru saja terdengar lima belas menit yang lalu, tetapi Farrel sudah menguap lebih dari dua puluh kali. Hari itu hujan turun cukup deras sehingga menciptakan suasana yang sangat mendukung untuk tidur. Berbagai macam suara berseliweran di seluruh penjuru kelas II-1 karena walaupun sudah jam masuk tetapi belum

Cahaya Hati – PROLOG

Sesal atau lega? Ia tidak tahu yang mana perasaannya saat ini. Keduanya sama salah dan sama benarnya. Sesal karena tidak akan mungkin menghapus kegelapan masa lalu tetapi bila masa lalu tidak ada, maka tidak akan pernah ada dirinya yang sekarang. Lega karena apa yang selalu menjadi ganjalan hatinya telah terungkapkan walaupun impian kecil di sudut

Introduction

Ini pertama kalinya saya membuat blog.  Tujuan utama blog ini untuk meminta pendapat mengenai naskah-naskah novel saya. Daripada busuk di direktori laptop saya, mendingan diekspos saja untuk meminta pendapat objektif.  Mohon bantuan semua…^^ Tapi selain itu, saya juga akan posting berbagai macam cerita yang ga akan membosankan. Seperti halnya judul blog ini, The Afternoon Story